MERTI DUSUN KRAJAN DESA BANYUBIRU
KECAMATAN BANYUBIRU KABUPATEN SEMARANG
KECAMATAN BANYUBIRU KABUPATEN SEMARANG
DESA BANYUBIRU KECAMATAN BANYUBIRU KABUPATEN SEMARANG
PROPINSI JAWA TENGAH
SURO DIRO JOYO JAYANING RAT LEBUR DENING PANGASTUTI
PENDAHULUAN
Merti Dusun , Memetri Dusun, Kadeso, Tu deso atau kalau jaman sekarang lebih tren orang menyebut Ulang tahun Desa / dusun kesemua kosa kata tersebut mempunyai arti yaitu suatu bentuk syukur masyarakat dusun atau desa dimana mereka tinggal dengan suatu rangkaian kegiatan diantaranya ; melakukan bersih Desa /Dusun, selamatan bersama dan pagelaran wayang semalam suntuk (tradisi) kesemuan kegiatan memiliki arti yang siknifikan dalam menata system kemasyarakan ala adat jawa ( salah satu penjabaran ajaran dalam kitab Rojo Niti ).
BERSIH DESA/ DUSUN
Bersih Desa / Dusun adalah suatu bentuk kegiatan gotong-royong masyarakat Desa /Dusun tanpa melihat status strata, agama dan sosial masyarakat dimana semua warga memiliki hak dan kewajiban untuk gotong-royong sebagai bentuk sujud syukur atau penghormatan pada alam semesta dimana alam telah member sumber kehidupan sudah sepantasnya bila manusia menjaga dan melestaraikan alam.
SELAMATAN BERSAMA
Selamatan bersama adalah bentuk penghormatan kepada Alllah SWT, Tuhan yang Maha Esa, Sanghyang Widi dan Gusti Allah dari masyarakat Desa / Dusun tanpa melihat status strata, agama dan sosial masyarakat sebagai bentuk sujud syukur atas kemurahan Berkah, Rahmat, Karunia yang tiada tara dari Allah SWT juga sebagai sarana permintaan ma’af masyarakat pada Allah serta juga sebagai media permohonan ampun atas kesalahan dan dosa para leluhur pendiri Desa/ Dusun dan leluhur keluarga besar masyarakat Desa atau Dusun
PAGELARAN WAYANG KULIT SEMALAM SUNTUK
Pagelaran Wayang Kulit ini sebenarnya hanya suatu tradisi turun temurun mengiktibar atau mengambil contoh kegiatan jaman para wali dahulu dikandung maksud agar masyarakat berkumpul dan menyaksikan paelaran wayang kulit dan disitulah kidalang orang yang sudah mumpuni atau sudah buntas dalan mendalami ilmu kasejaten membabar atau memberikan santapan rohani kepada masyarakat dalam rangka meningkatakan SDM dan kwalitas moral masyarakat disela-sela alur cerita wayang namun dalam kemajuan atau perkembangan jaman Pagelaran wayang kulit juga bisa diganti dengan Pengajian atau santapan Rohani dari tokoh agama atau tokoh Masyarakat.
Gambaran Singkat Dusun Krajan
Dusun Krajan merupakan salah satu Dusun yang ada di Desa Banyubiru yang keberadaanyan sebagai penyanggah Desa juga memiliki nilai yang lebih dilihat dari nama Krajan dalam bahasa jawa memiliki arti Kerajaan atau keprabon jadi dusun Krajan pada awal mulanya merupakan Ibu Kota Desa Banyubiru dan disini pula meliliki makam punden salah satu pioner / perintis perkembangan Banyubiru paruh perang Diponegaran yaitu Kiyai Joyo Proyo / Kiyai Joproyo / pangeran Tejo Kusumo yang sampai saat ini keberadaan makam masih dikeramatkan oleh sebagian besar masyarakat Desa Banyubiru dan juga dijadikan wisata Ziarah / spiritual oleh masyarakat disekitar Kabupaten Semarang.
Pada saat ini dusun Krajan di ampu oleh seorang Kepala Dusun dan Pembantu Perangkat Bidang Kesra (Modin) dan Terdiri dari 2 (dua) RW dengan uraian sebagai berikut Rw I terdiri dari 7 (tujuh) RT dan Rw II terdiri dari 4 (empat) Rt .
Dengan Geografis tofografi tanah yanh relative datar dan merupakan daerah yang cocok untuk pertanian serta pengembangan usaha home industry , pertokoan Dan bila dilihat dari jumlah Penduduk yang cukup besar kurang lebih 500 Kepala Keluarga memiliki keragaman Agama, Mata pencaharian, Latar belakang social sehingga menjadikan Dusun Krajan lebih mudah berkembang.
MAKSUD DAN TUJUAN MERTI DUSUN
Merti Dusun , Memetri Dusun, Kadeso, Tu deso atau kalau jaman sekarang lebih tren orang menyebut Ulang tahun Desa / dusun kesemua kosa kata tersebut mempunyai arti yaitu suatu bentuk syukur masyarakat dusun atau desa dimana mereka tinggal dengan suatu rangkaian kegiatan diantaranya ; melakukan bersih Desa /Dusun, selamatan bersama dan pagelaran wayang semalam suntuk (tradisi) kesemuan kegiatan memiliki arti yang siknifikan dalam menata system kemasyarakan ala adat jawa ( salah satu penjabaran ajaran dalam kitab Rojo Niti ).
BERSIH DESA/ DUSUN
Bersih Desa / Dusun adalah suatu bentuk kegiatan gotong-royong masyarakat Desa /Dusun tanpa melihat status strata, agama dan sosial masyarakat dimana semua warga memiliki hak dan kewajiban untuk gotong-royong sebagai bentuk sujud syukur atau penghormatan pada alam semesta dimana alam telah member sumber kehidupan sudah sepantasnya bila manusia menjaga dan melestaraikan alam.
SELAMATAN BERSAMA
Selamatan bersama adalah bentuk penghormatan kepada Alllah SWT, Tuhan yang Maha Esa, Sanghyang Widi dan Gusti Allah dari masyarakat Desa / Dusun tanpa melihat status strata, agama dan sosial masyarakat sebagai bentuk sujud syukur atas kemurahan Berkah, Rahmat, Karunia yang tiada tara dari Allah SWT juga sebagai sarana permintaan ma’af masyarakat pada Allah serta juga sebagai media permohonan ampun atas kesalahan dan dosa para leluhur pendiri Desa/ Dusun dan leluhur keluarga besar masyarakat Desa atau Dusun
PAGELARAN WAYANG KULIT SEMALAM SUNTUK
Pagelaran Wayang Kulit ini sebenarnya hanya suatu tradisi turun temurun mengiktibar atau mengambil contoh kegiatan jaman para wali dahulu dikandung maksud agar masyarakat berkumpul dan menyaksikan paelaran wayang kulit dan disitulah kidalang orang yang sudah mumpuni atau sudah buntas dalan mendalami ilmu kasejaten membabar atau memberikan santapan rohani kepada masyarakat dalam rangka meningkatakan SDM dan kwalitas moral masyarakat disela-sela alur cerita wayang namun dalam kemajuan atau perkembangan jaman Pagelaran wayang kulit juga bisa diganti dengan Pengajian atau santapan Rohani dari tokoh agama atau tokoh Masyarakat.
Gambaran Singkat Dusun Krajan
Dusun Krajan merupakan salah satu Dusun yang ada di Desa Banyubiru yang keberadaanyan sebagai penyanggah Desa juga memiliki nilai yang lebih dilihat dari nama Krajan dalam bahasa jawa memiliki arti Kerajaan atau keprabon jadi dusun Krajan pada awal mulanya merupakan Ibu Kota Desa Banyubiru dan disini pula meliliki makam punden salah satu pioner / perintis perkembangan Banyubiru paruh perang Diponegaran yaitu Kiyai Joyo Proyo / Kiyai Joproyo / pangeran Tejo Kusumo yang sampai saat ini keberadaan makam masih dikeramatkan oleh sebagian besar masyarakat Desa Banyubiru dan juga dijadikan wisata Ziarah / spiritual oleh masyarakat disekitar Kabupaten Semarang.
Pada saat ini dusun Krajan di ampu oleh seorang Kepala Dusun dan Pembantu Perangkat Bidang Kesra (Modin) dan Terdiri dari 2 (dua) RW dengan uraian sebagai berikut Rw I terdiri dari 7 (tujuh) RT dan Rw II terdiri dari 4 (empat) Rt .
Dengan Geografis tofografi tanah yanh relative datar dan merupakan daerah yang cocok untuk pertanian serta pengembangan usaha home industry , pertokoan Dan bila dilihat dari jumlah Penduduk yang cukup besar kurang lebih 500 Kepala Keluarga memiliki keragaman Agama, Mata pencaharian, Latar belakang social sehingga menjadikan Dusun Krajan lebih mudah berkembang.
MAKSUD DAN TUJUAN MERTI DUSUN
Maksud diadakan Merti Dusun adalah :
Untuk menumbuh kembangakan rasa cinta dan bangga sebagai warga Dusun Krajan Desa Banyubiru dengan segala kekurangan dan kelebihan Dusun dimana masyarakat dusun agar punya kemauan untuk bangit menuju masa depan dengan tidak meninggalkan budaya local yang penuh kearifan.
Untuk menumbuh kembangakan rasa cinta dan bangga sebagai warga Dusun Krajan Desa Banyubiru dengan segala kekurangan dan kelebihan Dusun dimana masyarakat dusun agar punya kemauan untuk bangit menuju masa depan dengan tidak meninggalkan budaya local yang penuh kearifan.
Tujuan diadakan Merti Dusun adalah :
Mengalang dan memperkokoh persatuan warga Dusun Krajan.
Melestarikan Adat istiadat dan Budaya jawa khususnya yang ada di Dusun Krajan.
Memberikan wacana pembelajaran bagi generasi muda agar tidak lupa akan Jasmerah.
Sebagai media silaturahmi atau anjang sana warga.
Sebagai sarana penghormatan bagi para pendiri Dusun dan tokoh Agama, Masyarakat yang telah berjasa atas pekembangan dan pembangunan dusun juga sarana penghormatan bagi leluhur warga Dusun Krajan.
Rencana Kegiatan Merti Dusun.
Rencana kegiatan merti Dusun Krajan sebenarnya sudah belaku atau dilaksanakan bertahun-tahun dari sejak sebelum perang kemerdekaan, setelah perang kemerdekaan dan jaman Reformasi, adapun untuk pelaksanaan kegiatan merti dusun tahun ini telah dibentuk Panitia Pelaksana Merti Dusun yang melibatkan berbagai pihak mulai dari Unsur RT / Rw, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, dengan rangakaian kegiatan inti dan kegiatan pendukung diantaranyan :
Mengalang dan memperkokoh persatuan warga Dusun Krajan.
Melestarikan Adat istiadat dan Budaya jawa khususnya yang ada di Dusun Krajan.
Memberikan wacana pembelajaran bagi generasi muda agar tidak lupa akan Jasmerah.
Sebagai media silaturahmi atau anjang sana warga.
Sebagai sarana penghormatan bagi para pendiri Dusun dan tokoh Agama, Masyarakat yang telah berjasa atas pekembangan dan pembangunan dusun juga sarana penghormatan bagi leluhur warga Dusun Krajan.
Rencana Kegiatan Merti Dusun.
Rencana kegiatan merti Dusun Krajan sebenarnya sudah belaku atau dilaksanakan bertahun-tahun dari sejak sebelum perang kemerdekaan, setelah perang kemerdekaan dan jaman Reformasi, adapun untuk pelaksanaan kegiatan merti dusun tahun ini telah dibentuk Panitia Pelaksana Merti Dusun yang melibatkan berbagai pihak mulai dari Unsur RT / Rw, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, dengan rangakaian kegiatan inti dan kegiatan pendukung diantaranyan :
Jalan santai dilaksanakan pada :
Hari : Kamis
Tanggal : 02 Juni 2011
Jam : 06.30 wib – Selesai
Tempat : halaman SDN Banyubiru 05 ( Rt 06 Rw I Dusun Krajan).
Sedekah syukur massal / kenduri dilaksnanakan pada :
Hari : Jumat Paing
Tanggal : 03 Juni 2011
Jam : 06.30 wib – 08.00 wib
Tempat : halaman Makam Punden Kiyai Joyo Proyo.
Iman doa : Bpk Nurhadi Dimyati
Pagelaran wayang Kulit Semalam suntuk dilaksanakan pada
Hari : Jumat Paing
Tanggal : 03 Juni 2011
Jam : 19.00 wib – selesai
Tempat : Halaman KSP “ Cemara Bawana “ ( Rt 02 Rw II Dusun Krajan )
Dalang : a. Gunawan Purnomo dari Temanggung
b. Jendol Kahono dari Temanggung
Lakon : Ontoseno Mbangun Kayangan.
Lomba Merpati Kolong
Hari : Minggu
Tanggal : 04 Juni 2011
Jam : 09.00 wib – Selesai
Tempat : Lapangan Tombo Ati Tanggul Skip Desa Banyubiru.
Kidung Minongko Donggo Merti Dusun :
Sudah selayaknya bila setiap acaran atau kegiatan ini semua warga Dusun mempunyai harapan-harapan kedepan baik kesehatan, hasil bumi, rejeki dan terhindar dari bahaya dari alam atau cobaan dari Tuhan YME, untuk itu kami coba sebuah kidung tinggalan para Wali Tanah Jawa dan tentunnya telah disempurnakan oleh para pujangga kenamaan Tanah Jawa :
Hari : Kamis
Tanggal : 02 Juni 2011
Jam : 06.30 wib – Selesai
Tempat : halaman SDN Banyubiru 05 ( Rt 06 Rw I Dusun Krajan).
Sedekah syukur massal / kenduri dilaksnanakan pada :
Hari : Jumat Paing
Tanggal : 03 Juni 2011
Jam : 06.30 wib – 08.00 wib
Tempat : halaman Makam Punden Kiyai Joyo Proyo.
Iman doa : Bpk Nurhadi Dimyati
Pagelaran wayang Kulit Semalam suntuk dilaksanakan pada
Hari : Jumat Paing
Tanggal : 03 Juni 2011
Jam : 19.00 wib – selesai
Tempat : Halaman KSP “ Cemara Bawana “ ( Rt 02 Rw II Dusun Krajan )
Dalang : a. Gunawan Purnomo dari Temanggung
b. Jendol Kahono dari Temanggung
Lakon : Ontoseno Mbangun Kayangan.
Lomba Merpati Kolong
Hari : Minggu
Tanggal : 04 Juni 2011
Jam : 09.00 wib – Selesai
Tempat : Lapangan Tombo Ati Tanggul Skip Desa Banyubiru.
Kidung Minongko Donggo Merti Dusun :
Sudah selayaknya bila setiap acaran atau kegiatan ini semua warga Dusun mempunyai harapan-harapan kedepan baik kesehatan, hasil bumi, rejeki dan terhindar dari bahaya dari alam atau cobaan dari Tuhan YME, untuk itu kami coba sebuah kidung tinggalan para Wali Tanah Jawa dan tentunnya telah disempurnakan oleh para pujangga kenamaan Tanah Jawa :
KIDUNG RUMEKSO ING WENGI
KIDUNG RUMEKSO ING WENGI
Ana kidung rumekso ing wengi
Teguh kaya luputo ing loro
Luputo bilahi kabeh
Jim setan clatan purun
Paneluhan tan ana wani
Miwah panggawe ala
Gununing wong luput
Geni atemahan tirto
Maling adoh tan ono njarah ing mami
Guno duduk pan sirno
Sakahing lara pan sumyo bali
Sakeh ngamupan sami mitudo
Welas asih pandulune
Sakehing braja luput
Kadi kapuk tibaning wesi
Sakehing wiso towo
Sato galak tutut
Kayu aeng lemah sangar
Songing lundhak guwaning
Wong lemah miring
Myang puhiponing merak
Pagupaning warak sakalir
Nadyan arca myang segara asat
Temahan rahayu kabeh
Apan suriro ayu
Ingideran kang widodari
Rinekso malaekat
Lan sugung pra rosul
Pinayungan ing hyang sukmo
Ati adem utekku baginda
Pangucapanku ya musa
Napasku nabi ngisa linuwih
Nabi yakub paniyarsuning wang
Dawud suworoku mangke
Nabi Ibrahim nyawaku
Nabi sulaiman (sleman) kasekten mami
Nabi yusup rupeng weng
Edris (idris) ing rambutku
Baghindo ngali (ali) kuliting wong
Abubakar getih daging Ngumar (Umar) singgih
Balung baghindo Ngusman (Usman)
Sungsumingsum patimah linuwih
Siti Aminah bayuning angga
Ayub ing ususku mangke
Nabi Nuh ing jejantungku
Nabi Yunus ing otot mami
Netroku ya Muhammad
Pamulaku Rosul
Pinayungan Adam Kawa (hawa)
Sampun pepak sukatahe para nabi
Dadiya sariro tunggal
PENUTUP
Ahkirnya ucapan terimakasih yang tiada terhingga kepada segenap para pihak yang telah mau dan perduli akan kegiatan Merti dusun ini.
**Jack Sawala**
Ana kidung rumekso ing wengi
Teguh kaya luputo ing loro
Luputo bilahi kabeh
Jim setan clatan purun
Paneluhan tan ana wani
Miwah panggawe ala
Gununing wong luput
Geni atemahan tirto
Maling adoh tan ono njarah ing mami
Guno duduk pan sirno
Sakahing lara pan sumyo bali
Sakeh ngamupan sami mitudo
Welas asih pandulune
Sakehing braja luput
Kadi kapuk tibaning wesi
Sakehing wiso towo
Sato galak tutut
Kayu aeng lemah sangar
Songing lundhak guwaning
Wong lemah miring
Myang puhiponing merak
Pagupaning warak sakalir
Nadyan arca myang segara asat
Temahan rahayu kabeh
Apan suriro ayu
Ingideran kang widodari
Rinekso malaekat
Lan sugung pra rosul
Pinayungan ing hyang sukmo
Ati adem utekku baginda
Pangucapanku ya musa
Napasku nabi ngisa linuwih
Nabi yakub paniyarsuning wang
Dawud suworoku mangke
Nabi Ibrahim nyawaku
Nabi sulaiman (sleman) kasekten mami
Nabi yusup rupeng weng
Edris (idris) ing rambutku
Baghindo ngali (ali) kuliting wong
Abubakar getih daging Ngumar (Umar) singgih
Balung baghindo Ngusman (Usman)
Sungsumingsum patimah linuwih
Siti Aminah bayuning angga
Ayub ing ususku mangke
Nabi Nuh ing jejantungku
Nabi Yunus ing otot mami
Netroku ya Muhammad
Pamulaku Rosul
Pinayungan Adam Kawa (hawa)
Sampun pepak sukatahe para nabi
Dadiya sariro tunggal
PENUTUP
Ahkirnya ucapan terimakasih yang tiada terhingga kepada segenap para pihak yang telah mau dan perduli akan kegiatan Merti dusun ini.
**Jack Sawala**
1 komentar:
mf cuma mau cerita kisah ntayah aku dalam kesuksesan aku,begini aku dulu anak petani 3bersaudara aku anak ke 3,3tahun yang lalu orang tuaku pusing karna banyak hutangnya gara gara aku disolahkan sampai lulus s1,tapi aku diam2 mencari jalan keluar permasalahan cek di internet sahpa tau ada orang pintar bisa membantu,tapi lama kelamaan aku temukan posting orang yang pernah minta bantuan ama mbah sangrego degan nonya085756670667,tapi awal takut hbungi karna kata orang larangan agama,aku beranikan diri telpon beliau degar cerama atau arahanya ternyatah bukan juga jalan sesat,tergantun keyakinan kata mbahnya,banyak juga pilihan aku diberikan ada,uang balik,dana hibah,uang gaib,dll...tergun keinginan kita juga dan tidak ada tumbal,berkat bantuan beliau aku tak terbebagi hutang orang tua lagi,dan orang tua pun senang setelah aku ceritakan semuanya,terima kasih,wassalam.
Posting Komentar