Surya Sangkala adalah suatu cara yang lazim digunakan orang jawa dalam memberi tanda atau penangggalan tahun mengunakan kalender Masehi, biasanya untuk mengingat kegiatan yang menandakan sejarah. juga Surya Sangkala memuat doa, harapan dan pamuji kepada Tuhan.
Untuk itu Pemerintah Desa Banyubiru dalam memprasastikan Surya Sangkala tersebut diatas membangun Gapura masuk Balai Desa Banyubiru sebagai tetengger atau pengeliling-eling.
Adapun Surya Sangkala “NGESTI NGAWIYAT LUHURING PAMULAT” yang digunakan oleh Pemerintah Desa Banyubiru memuat arti Ngesti = 8, Ngawiyat = 0, Luhuring = 0, Pamulat = 2 kalau digandeng 8002 adapun untuk membaca Surya Sangkala harus dibaca dari belakang jadi 2008, adapun diambil tahun 2008 karena pada pada tahun dimulailan babak baru dalam system pemerintahan yang terbuka,trasparan dan demokratis. Sedangkan petuah yang termuat dalam Surya Sangkala adalah :
I. Ngesti : suatu tindakan untuk mewujukan cita-tita
Ada 8 prinsip (Hasto Broto ) yang harus dimiliki oleh seorang pemimping (Pamong
I. Ngesti : suatu tindakan untuk mewujukan cita-tita
Ada 8 prinsip (Hasto Broto ) yang harus dimiliki oleh seorang pemimping (Pamong
Projo/Perangkat Desa) Untuk dapat mensejahterakan masyarakanya juga bisa Ngoyomi
dan ngayemi .
1. Surya atau Matahari adalah sumber kehidupan di muka bumi, jadi seorang pemimpin
1. Surya atau Matahari adalah sumber kehidupan di muka bumi, jadi seorang pemimpin
harus menjadi titik api yang dapat member sumber Inspirasi, semangat, motivasi dan
energy bagi masyarakatnya, Pemimpin harus adil seperti Matahari dalam memberi
sinar tidak pilih kasih antara sikaya dan simiskin, diperlakukan sama tanpa diskriminasi.
2. Chandra atau Bulan, jadi seorang pemimpim yang diteladani harus bisa memberi
pencerahan disaat krisi dan masa sulit masyarakat seperti bulan memberikan cahaya
dalam kegelapan, juga dapat menghilangkan dahaga (Oases) diwaktu panas dipadang
pasir serta memberikan petunjuk , jalan keluar dan solusi pada permasalahan-
permasalahan yang sulit menjadi juru damai di masyarakat.
3. Kartiko atau Bintang adalah simbul kebesaran Tuhan Yang Maha Esa dimana
semua yang ada didunia berasal dari-Nya, jadi seorang Pemimpin haruslah
meninggalkan keakuanya yang menyetarakan dengan Tuhan namun tetap harus
menjadi Bintang, teladan dan panutan untuk masyarakanya.
4. Bumi adalah symbol kesabaran dan kesuburan,Bumi menawarkan kesejahteraan
bagi mahkluk hidup yang ada diatasnya dan harus sabar dalam menghadapi segala
tatangan atau rintangan juga harus bisa membumi, tegas, konsisten, tak tergoyahkan
tetapi tetap Sederhana /sahaja.
5. Geni atau Api adalah symbol dari semangat namun harus penuh kehati-hatian dan penuh
perhitungan namun tegas dalam mengambil sikap sehingga keputusan yang diambil
akan tampil mantab dan bijaksana.
6. Banyu atau Air, tampa air yang bersih dan murni maka tanaman tidak akan hidup
dan tumbuh subur, maka seorang pemimpin harus lah memberi inspirasi dan
memperjuangkan aspirasi masyarakatnya serta juga harus bisa ajur ajer sehingga
dapat menyelami kemauan dan kehendak masyarakatnya.
7. Marutho atau Angin adalah simbul dari Demokrasi seorang pemimpin harus
mampu menyelami tatanan masyarakat, angin juga bisa menembus dimana saja, bergaul
kepada siapa saja tanpa membedakan pangkat, derajat dan kasta. Mau merendahkan
diri, belajar ilmu kepada siapa saja dan menularkan ilmu kebaikan kepada siapa saja.
8. Samudra atau Laut Lepas semua sumber air dan sungai akan berkumpul ke
samudra jadi seorang yang sudah mumpuni dalam pemahaman Hato Broto akan
menampung semuan masyarakat dan mampu mengayomi sehingga dapat,
memperdayakan masyarakat menjadi kekuatan maha dahsyat seperi Omba lautan.
II. Ngawiyat mempunyai arti langit
II. Ngawiyat mempunyai arti langit
Yang mengandung maksud langit sap tujuh adalah tempat dimana Allah/Tuhan Yang maha
Esa/Hyang Widi Wasa menempatkan wahyu atau kasejaten hidup yaitu uning
anong uninong aning dan disitulah menjadi arah tujuan hidup yang sempurna
untuk mendapatkan tirto nirmoyo/ma’ul hayat/tirta prawita.
III. Luhuring mempunyai arti yang tinggi atau suci
Yang mengandung maksud setiap perbuatan dan tindakan pemimpin harus lah
III. Luhuring mempunyai arti yang tinggi atau suci
Yang mengandung maksud setiap perbuatan dan tindakan pemimpin harus lah
berdasarkan Kaidah Agama, Hukum Negara dan Norma Kemasyarakatan serta
segala tindakan (tugas) haruslah sepi ing pamrih rame ing gawe.
IV. Pamulat mempunyai arti tangap atas keadaaan yang terjadi pada dirinya dan
IV. Pamulat mempunyai arti tangap atas keadaaan yang terjadi pada dirinya dan
masyarakanya.
Yang mengandung maksud “Mulad Saliro Hangerospo Wani” seorang pemimpin harus mau selalu intropeksi pada dirinya sendiri dan mau menerima masukan dari orang lain sebelum melakukan tindakan (tanggap – tangguh – tanggon) yang senantiasa didasari dengan selalu sujud kepada :
1. Sujud kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Sujud kepada alam semesta.
1. Sujud kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Sujud kepada alam semesta.
Demikianlah uraian Surya Sangkala yang termuat dalam Gapura masuk Balai Desa Banyubiru yang memuat doa/harapan/pamuji demi kemajuan, kemakmuran dan kejayaan Desa Banyubiru untuk tinggalan generasi penerus Bumi Perdikan Banyubiru.
JACK SAWALA
Nara Sumber Ki. H.Adi Samidi
Nara Sumber Ki. H.Adi Samidi
3 komentar:
Pak Jack ; luas bisa Surya Sengkalanya sudah ada tapi hari jadi jadi Perdikan Banyubiru itu kapan tolong dicarikan sekalian jadi lengkap arti perdikanya. kita-kita yang di Jakarta rindu kampung slalu.
Bos sudar suwun att nya, mugi paring pangestu mangkeh dalem tanyaken pada yang tua2, meniko namung damel obat rindu konco2 ting njabi rangkah/perantauan
Ngesti perilaku kangggo pengarep arep
Posting Komentar